Cara
Merawat Motivasi Mengelola Atau Menulis Di Blog
Pada pertemuan kedua pelatihan online menulis yang
sedang saya ikuti ini, narasumbernya adalah Pak Dedi Dwitagama. Beliau merupakan
salah satu guru sekaligus trainer yang banyak meraih prestasi. Bahkan jika
dilihat dari profil yang saya lihat di blognya https://dedidwitagama.wordpress.com/,
ternyata Pak Dedi juga pernah meraih berbagai prestasi saat menjabat sebagai
kepala sekolah menengah kejuruan yang ada di Jakarta. Pak Dedi sejak tahun 2005 sudah menjadi
seorang blogger. Cukup lama untuk seorang blogger yang masih aktif menulis
sampai sekarang.
Materi yang akan disampaikan Pak Dedi yaitu
mengenai cara merawat motivasi mengelola atau menulis di blog. Materi kali ini
memang benar-benar sangat saya butuhkan sebagai seorang penulis pemula agar
dapat merawat motivasi menulis di blog. Kadang kala rasa malas untuk menulis
selalu hadir di tengah kesibukan pekerjaan.
Pada sesi kali ini, beliau tidak langsung
memberikan materi. Beliau mengajak para peserta untuk melakukan tanya jawab. Tujuannya
agar apa yang memang ingin kita ketahui bisa langsung tersampaikan kepada
beliau untuk diberikan jawabannya langsung sehingga diskusinya lebih efektif. Berikut
beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta dan jawaban yang
diberikan oleh Pak Dedi.:
1. Bagaimana cara Bapak membagi waktu untuk
menulis di blog di tengah kesibukan yang begitu padat sebagai pendidik dan juga
sebagai trainer serta motivator ?
Menurut Pak Dedi, beliau menulis bisa kapan saja,
sambil menunggu rapat, saat menjemput anak, istri, di parkiran mengantar istri
ke pasar, bahkan saat menunggu jadwal pesawat. Biasanya beliau menulis melalui
blog. Melalui blog beliau merasa hal-hal yang tak bisa diungkap ketika di kelas
atau di sekolah bisa dengan leluasa diungkapkan di blog. Selain itu karena
beliau juga seorang fotografer jadi dapat menampilkan hasil fotonya di blog. Menuliskan
sesuatu yang kita suka bisa menjadi salah satu faktor untuk bersemangat menulis
di tengah kesibukan kita. Sebagai contoh seorang ibu yang sibuk dengan kegiatannya
memasak di dapur, Pak Dedi menyarankan agar memfoto hasil masakannya kemudian
menuliskan beberapa kalimat mengenai masakan tersebut. Entah itu prosesnya atau
rasanya. Bahkan bisa saja ketika kita sedang menghadiri acara resepsi di sebuah
gedung, foto lalu upload foto tersebut dan tuliskan sedikit cerita mengenai
foto tersebut.
2. Bagaimana cara menghilangkan rasa was-was
tentang tulisan yang kita buat bisa menyinggung pihak lain? Padahal tulisan yang
kita buat itu memang sesuai kenyataannya.
Agar tidak terkena pasal ITE, Pak Dedi menyarankan agar jangan menulis nama
asli dan lokasi asli. Gunakanlah nama samaran dan lokasi samaran walaupun
kasusnya bisa sama persis. Cara paling nyamannya memang menurut beliau adalah
foto kegiatan kita kemudian tuliskan cerita mengenai foto kita tadi. Jadi deh
tulisan.
Tips menulis
saat “buntu”
Kadang kala kita tidak mempunyai ide apapun untuk
ditulis. Tips dari Pak Dedi yang pertama adalah baca blog orang lain. Biasanya beliau
membaca dari kompasiana, wordpress, dan sebagaianya. Kedua tiru dan berikan
modifikasi pada tulisan tersebut. Modif sesuai dengan gaya tulisan kita. Jadi deh
tulisan dengan ala-ala kita. Intinya menurut Pak Dedi cara untuk merawat motivasi
menulis adalah ya menulis dan mulai dari sekarang. Semakin terbiasa semakin
mudah untuk menulis. Biasakan untuk menulis komentar tentang tulisan yang kita
baca. Beliau bercerita pada bulan Juli tahun 2017 pernah menulis 102 potingan
yang artinya sama dengan 3 tulisan sehari. Sangat produktif sekali beliau.
Kesimpulan
Di akhir sesi Pak Dedi memberikan kesimpulan. Menurut
beliau, blog bisa jadi cara kita memberi manfaat buat alam semesta dengan
mengabarkan kebaikan (walau satu posting), dan kebaikan kita itu akan selalu
berbalas, tinggal tunggu waktu nya aja. Untuk bisa konsisten menulis di blog, ranjin-rajinlah
mengunjungi blog orang lain dan memodifikasi posting yg kita baca dengan gaya
menulis kita sendiri, di era industri 4.0 blog bisa untuk personal branding
diri kita, jika tulisan kita bermanfaat buat org lain maka itulah
sebaik-baiknya manusia. bermanfaat buat
sesama dan alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar