Tugas 6 Pelatihan Menulis Online KSGN
Tema : Pengalaman Menjadi Duta Rumah Belajar
Narasumber : Iriani, S.Pd., M.Pd.
Materi ke-5 pada pelatihan menulis online KSGN kali ini adalah Ibu
Iriani. Dari curriculum vitae yang saya lihat beliau merupakan seorang guru
kimia di SMAN 2 Kota Ternate. Saat ini beliau juga aktif sebagai wakil ketua
PGRI Provinsi Maluku Utara periode 2015-2020. Beliau juga banyak melakukan
penelitian di bidang sains. Penghargaan dan prestasi sudah tidak bisa dihitung
dengan jari. Salah satu yang akan dibahas dalam pelatihan menulis kali ini yaitu prestasi beliau menjadi Duta Rumah
Belajar Provinsi Maluku Utara pada tahun 2018. Beliau berbagi pengalamannya
tentang bagaimana menjadi Duta Rumah Belajar Nasional Kemdikbud.
Dilansir dari laman Kemdikbud, Rumah Belajar merupakan portal
pembelajaran yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang
berisi lebih dari 12.934 materi belajar. Sedangkan Duta Rumah Belajar adalah
guru-guru terpilih yang merupakan perpanjangan tangan dari Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemendikbud)
dalam melakukan sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis teknologi,
informasi, dan komunikasi (TIK) di masing- masing provinsinya.
Menurut Bu Iriani, Maluku utara adalah pengguna Rumah Belajar yang
paling sedikit pada tahun 2017- 2018, karena kurang sosialisasi tentang Rumah
Belajar. Di samping itu kurangnya akses jaringan internet merupakan kendala utama bagi untuk
melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Peserta yang mengikuti PembaTIK
(Pembelajaran berbasis TIK) tahun 2017 hanya 4 orang dari jumlah guru 22.000
orang di Maluku Utara. Pada Tahun 2018 peserta pembaTIK Maluku Utara bertambah
30 orang dan beliau menjadi salah satu diantara peserta tersebut.
Syarat mengikuti Seleksi Duta Rumah Belajar setiap tahun itu berbeda-
beda. Pada tahun 2018 saat beliau mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar,
terdapat 4 tahap pemilihan mulai dari level 1 sampai level 4.
Pada level 1 ( level literasi) persiapannya adalah mengikuti
pembelajaran TIK berbasis online kemudian ada ujian onlinenya.
Level 2 ( implementasi TIK). Pada level ini beliau menyiapkan kelas
sebagai model implementasi Pembelajaran berbasis TIK dengan cara yang inovatif
dan divideokan.
Level 3 ( kreasi TIK). Pada level ini beliau merancang media, video
atau bahan ajar yang kreatif dan dapat dishare kepada para guru dan teman-teman
di tingkat kabupaten atau provinsi. Beliau juga bertanggung jawab untuk melakukan
sosialisasi dan bimtek Rumah Belajar dan membantu para guru yang ingin belajar
bersama Rumah Belajar. Setiap kegiatan kita tersebut dilaporkan ke media
sosial, ditulis dalam bentuk artikel, poster atau bisa juga dibuatkan
penelitian tindakan di sekolah dan lain- lain.
Level 4 ( Berbagi TIk). Pada level ini beliau diundang ke Jakarta
sebagai finalis Duta Rumah Belajar provinsi dan diseleksi dari 35 provinsi (
Bali ada 2 utusan) dan mencari Duta
Terbaik, Duta Terinovasi dan Duta Terkreatif. Pada sesi presentasi dan
wawancara beliau diharuskan membawa karya terbaik dan diseminarkan.
Setelah beliau terpilih sebagai Duta Rumah Belajar, beliau mulai
menggiatkan Rumah Belajar Provinsi Maluku Utara. Bekerja dan terus bekerja
mendampingi guru dan siswa dan
memfokuskan perjuangan di daerah 3T.
Beliau merasa terpanggil untuk membangun pendidikan di Maluku Utara
terutama para guru di daerah 3T khususnya. Menurut beliau, sebagian besar guru
di Maluku Utara masih belajar menggunakan TIK dan belum sampai tahap
memanfaatkan TIK.
Ada 3 Kendala utama yang dihadapi oleh guru-guru di Maluku Utara
menurut beliau.
1.motivasi guru yang sulit move on dari kebiasaan lamanya
2. Jaringan internet dan listrik yang tidak ada atau belum lengkap.
3. Pelatihan guru untuk bidang TIK masih kurang merata dan jarang.
Beliau berpendapat bahwa dengan adanya Rumah Belajar ini sangat
membantu para guru dan siswa untuk mulai literate terhadap TIK dalam
pembelajaran di kelasnya. Berkat usahanya juga beliau bisa membantu dan memfasiltasi
belajar para guru di daerah 3T dan kota di provinsi sebanyak 1866 orang dan itu
tanpa bantuan anggaran dari pemerintah
daerah alias Free. Berkat kerja ikhlas tersebut beliau terpilih bersama
duta Rumah Belajar terkreatif Jawa Tengah
untuk mewakili Indonesia ke Australia tahun 2019 kemarin.
Pada akhir materi beliau menyampaikan hikmah perjalanan yang beliau
dapatkan yaitu "jika kita bekerja dengan ikhlas maka Allah Tuhan yang Maha Adil
akan selalu berada bersama kita. Setiap kebaikan akan dibalas kebaikan dan
semua keburukan akan dibalas sesuai amalan kita".
makasih om
BalasHapus