Tugas 8 Pelatihan Menulis Online KSGN
Tema : Menjadi Guru Tangguh di Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan
Terluar)
Narasumber : Lilis Ika H. Sutikno
Menjadi guru tangguh di daerah 3T itulah tema materi penulisan online kali ini. Narasumbernya adalah
Bunda Lilis Ika H. Sutikno yang dikenal sebagai Bunda Lilis. Beliau merupakan
guru SMP di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Guru
adalah inspirasi merupakan salah satu judul buku yang telah berhasil beliau
tulis yang menceritakan pengalamannya mengajar di daerah 3T.
Bunda Lilis menyampaikan bahwa beliau menulis buku karena AGUPENA (Asosiasi
Guru Penulis Indonesia) NTT, dimana beliau adalah salah satu pengurusnya. Sebagai
seorang pengurus organisasi guru penulis, beliau merasa malu ketika Muswil
pertama tidak satupun yang menulis buku sendiri. Ada yang menulis buku, tetapi
keroyokan. Itupun difasilitasi oleh AGUPENA pusat. Karena menutup rasa malu
itulah beliau memenuhi kebutuhan untuk Muswil. Beliau menulis buku !!!
Buku yang beliau tulis bercerita tentang keseharian yang ditulis di FB.
Dimana dalam setiap kegiatan, momen dan perjalanan dinas selalu beliau abadikan
di FB tersebut Beliau memilih momen-momen penting yang beliau tulis di FB dan
mendapat banyak like untuk dijadikan sebuah buku.
Tulis...
Tulis.....
Tulis.......
Muat di FB, tambah foto, tambah
video...
Dibumbui royco... dan masako...
Di ramu di racik, di sedapin
pakai di oven juga...
Kata-kata itulah yang selalu beliau sampaikan kepada para peserta
pelatihan menulis online agar
bersemangat dalam menulis.
Awalnya beliau hanya memiliki hobi menulis saja. Kemudian mencari
orang ahli dalam organisasi untuk jadi editor buku yang akan diterbitkan. Buku
pertama yang beliau terbitkan dicetak sebanyak 1.000 eksemplar dengan modal
pribadi 32jt rupiah. Buku tersebut beliau jual dengan harga Rp. 75.000,-. Beliau
mengaku setelah dikurangi modal dan sebagainya, masih ada untung lebih dari
20Jt rupiah. Buku habis terjual dan saat ini cetak ulang dengan cover Best
Seller.
Buku-buku yang sudah diterbitkan banyak yang beliau jual sendiri
dengan mendatangi sekolah-sekolah. Ketuk pintu kepala sekolah lalu mengenalkan
diri. Menurutnya sebagai penulis kita harus percaya diri. Seperti kalimat
berikut yang selalu beliau sampaikan saat mempromosikan bukunya ke
sekolah-sekolah
“Kenalkan saya ibu guru
cantik, Guru Inspirasi, Bunda Lilis Sutikno, penulis buku”
Selain percaya diri, beliau juga menyampaikan bahwa dalam
mempromosikan sebuah buku kita harus positif dalam berpikir.
“Buku saya bagus. Sangat
menginspirasi dunia”.
Menurut beliau, orang jualan narkoba sembunyi-sembunyi saja laku. Masak
kita jualan buku, bagus lagi. Pasti Allah buka jalan keberkahan untuk menjadi
kaya raya karena menulis buku. Dengan berpikir positif. Berkata positif.
Hasilnya pasti juga positif. Jika belum positif, menurut suaminya, GAS GEREEE, yang dalam bahasa Flores
Timur artinya gas kencang naik motor dengan kecepatan sangat tinggi.
Gas gereee....
Tahajudnya...
Dhuhanya...
Baca Al-Qur'annya...
Istigfarnya....
Solawat Nabinya...
Sedekahnya....
Pada akhir-akhir penyampaian, beliau menyatakan bahwa untuk menjadi
sukses, banyak halangan dan rintangan menghadang. Banyak cacian dan hinaan.
Banyak cibiran dan fitnah. Maka, miliki prinsip hidup CUEK SEBAGIAN DARI IMAN. Jika
kanan kiri muka belakang bicara tentang kita. Berkatalah pada mereka yang ada. Saya tahu apa yang meraka katakan tentang
saya di belakang sana, tetapi saya tak mau tahu itu. MAJU TERUS PANTANG
MUNDUUR. Sekali layar terkembang pantang kita kembali ke dermaga lagi. Laju
terus biar angin badai menghantam. Lajukan kapal dengan kemudi kuat iman di
dada serta hanya berharap pada ridho Allah semata.
Begitulah kalimat-kalimat positif yang selalu beliau sampaikan kepada
para peserta.
Beliau menutup sesi dengan resume mengambil kata bijak dari Pramoedya
Ananta Toer :
Kesalahan orang yang pandai
ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah
menganggap orang-orang lain pandai
MENULIS adalah SEBUAH KEBERANIAN
Maka menulislah agar kamu berani
!!!
joss
BalasHapusmakasih om jay
Hapus